Analisis penggunaan trading system teknikal counter trend dan trand following terhadap trading return pada transaksi foreign exchange online
Kurs menjadi pertimbangan yang sangat penting bagi kegiatan bertransaksi internasional mengingat setiap detik nilai kurs dapat berubah selaras dengan kondisi perekonomian negara pemilik mata uang tersebut. Menurut Miskhin (2008) Kurs (exchange rate) merupakan harga dari suatu mata uang dengan mata uang yang lain. Sehingga, pengaruh pertukaran mata uang (forex) dalam system moneter menjadi pertimbangan utama.
Hal ini dikarenakan fluktuasi kurs dapat mempengaruhi inflasi ataupun output, dan menjadi pertimbangan penting dalam pengambilan kebijakan moneter. Pentingnya trading system yang lain adalah kurs dapat mempengaruhi harga barang domestic relative terhadap harga barang luar negeri (Mishkin 2008). Nilai dari satu mata uang dibandingkan dengan yang lain dapat berubah seketika akibat beberapa penyebab seperti perilisan berita politik, isu ekonomi, perubahan tingkat suku bunga, bencana alam, perang dan krisis ekonomi yang memicu keputusan pasar untuk membeli atau menjual mata uang tersebut.
Perilisan tersebut dapat merubah pergerakan nilai mata uang secara drastis dimana contoh ketika pagi hari Euro menguat secara dominan terhadap US Dollar, namun pada sore hari ketika perilisan berita ekonomi Euro menghasilkan data yang memburuk, maka hal ini dapat mengakibatkan Euro menjadi melemah terhadap US Dollar akibat sentiment pasar yang melakukan penjualan Euro atau membeli US Dollar secara besar-besaran dalam waktu singkat. Dari perubahan pergerakan mata uang inilah pedagang forex atau lebih dikenal dengan istilah trader forex mendapatkan keuntungan dari bisnis ini. Karena Forex termasuk bisnis yang tergolong High Risk High Gain, maka Forex memiliki potensi keuntungan yang besar. Namun dibalik potensi keuntungan yang besar, terdapat resiko yang sangat besar pula. Sehingga trader harus berusaha untuk mengurangi resiko terjadinya kebangkrutan dalam bisnis ini dengan menciptakan dan menggunakan strateginya masing-masing sesuai target investasi dan gaya trading masing-masing trader.
Terdapat dua jenis cara bertransaksi di forex yang digunakan oleh setiap trader.trading system Yang pertama adalah manual trading, cara trading ini menuntut trader untuk melakukan analisa pergerakan harga pada chart, menganailisa pergerakan indikator dan mempelajari analisa teknikal dan analisa fundamental, seperti kondisi ekonomi negara, inflasi, perilisan berita apa saja yang dilakukan pada hari itu untuk mempelajari kemana arah pergerakan harga selanjutnya, dan semua itu dilakukan sendiri.
Cara trading yang kedua adalah automatic trading atau trading trading menggunakan robot forex (expert advisor). Expert advisor adalah script yang berisikan indikator-indikator, rule dan setting dari strategi manual yang dibuat untuk mengotomatiskan analisa yang seharusnya dilakukan oleh trader secara manual. Namun jika menggunakan robot forex, semua analisa dan2Transaksi dilakukan secara otomatis oleh robot forex tersebut.
Program ini dapat membantu trader membebaskan diri dari rutinitas menganalisa pasar dan trading secara manual yang dapat menghabiskan waktu berjam-jam didepan komputer, penggunaan expert advisor bisa menjadi strategi yang tepat untuk trader yang suka melakukan trading otomatis dan juga trader pemula (Ramirez 2012). Terdapat beberapa cara untuk mendapatkan expert advisor, yaitu dengan membeli EA dari developer di internet, membuat sendiri atau megunduh dari forum di internet. Pada umumnya expert advisor hanya menggunakan analisa teknikal sebagai strategi dalam bertransaksi forex.
Teknikal analisis trading system adalah analisa pergerakan pair mata uang dengan tujuan memprediksi harga dimasa datang dengan berfokus pada pola-pola pergerakan mata uang di masa lampau. Teknik ini digunakan sebagai penentu kapan trader akan mulai bertransaksi forex dan kapan mengakhiri transaksi. Bantuan analisis teknikal ini dapat menggunakan indikator-indikator teknikal seperti moving average, Bollinger band, Stochastic, dll. Atau hanya menggunakan pola pergerakan harga tanpa bantuan indikator (naked trading). Teknikal Analisis terbagi menjadi empat jenis strategi trading yaitu trend following, counter-trend, momentum dan statistical arbitrage.
(Libertini 2012) Dari beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan penulisan skripsi ini (Marsh 2000, LeBaron 2000, Olson 2004, Schulmeister 2009 dan Saputra 2014), ditemukan masalah bahwa strategi teknikal menghasilkan hasil yang menguntungkan hanya pada timeframe Daily namun merugi pada timeframe lain, kemudian ditemukan pula hasil yang menunjukan bahwa strategi teknikal sangat sulit untuk dapat menghasilkan profit secara berkesinambungan dalam periode jangka panjang, serta strategi teknikal menggunakan forex robot (expert advisor) tidak dapat menghasilkan keuntungan pada sampel sebanyak 50 trade, dimana strategi trading otomatis tersebut menghasilkan kerugian sebesar – 41%. Dari berbagai permasalahan dan keraguan terhadap kinerja analisa teknikal, terdapat penelitian yang mengungkap mengenai potensi dari analisa tersebut untuk menghasilkan profit dalam kegiatan trading.
Berdasar dari hasil penelitian Libertini (2012) yang dilakukan pada pasar index, didapatkan hasil bahwa dari penelitian dengan sampel data tahun 1990 hingga 2011 pada index S&P 500, NASDAQ 100, Russel 2000, Nikkei 225 dan Euro Stoxx 50 strategi counter-trend menghasilkan profit dengan sangat baik dengan profit tertinggi dihasilkan pada index S&P 500 dengan profit sebesar 442.84%. Kemudian pada penelitian berikutnya yang juga menghasilkan profit yang sangat baik adalah penelitian dengan menggunakan strategi trend following.
Penelitian ini menggunakan data sampel Index S&P 500 dari Januari 1903 hingga Juni 2012, dimana trend following menghasilkan profit pada tiap tahun tanpa menghasilkan loss dalam portofolio 10 tahunan, dengan profit terbesar dihasilkan pada Januari 1973 – Desember 1982 dengan profit sebesar 40% (Hurst, Ooi et al 2012). Berdasar dari penelitian Libertini (2012) dan Hurst, Ooi et al (2012) maka objek yang diteliti pada penelitian ini adalah strategi Counter-Trend dan Trend Following, karena dalam penelitian tersebut kedua strategi dapat menghasilkan profit yang baik dalam sampel yang diteliti yaitu pasar index. Sehingga akan diketahui apakah trading system yang dapat menghasilkan profit konsisten di pasar index dapat pula menghasilkan profit konsisten pada pasar forex yang lebih likuid dan lebih volatil
Baca Artikel Part 2
Disusun oleh :
Rahadian Dimas Dwi Sandra